AKSI demo di depan gerbang gedung DPR Jl Gatot Subroto Jakarta Selatan dihadiri sejumlah tokoh Nasional. Mereka mendesak pemakzulan dan mengadili Jokowi bersama kroni- kroninya. Jokowi dinilai bertangungjawab atas buruknya pelaksanaan pemilu serta banyaknya hukum yang dilanggar.
Jalan yang tepat, Jokowi mundur. Atau dipaksa mundur oleh rakyat. Itu artinya memilih revolusi. Jika revolusi yang ditempuh, itu jalan akhir. Jika
Revolusi pilihannya dipastikan akan banyak menelan korban jiwa.
Terlihat alam foto, Abdullah Hehamahua meninggalkan panggung komando untuk melaksanakan sholat asar seusai menyampaikan orasi di depan gerbang DPR pada aksi tolak pemilu Curang dan Adili Jokowi pada Selasa 19 Maret kemarin.
Selain Abdullah Hehamahua, tokoh nasional yang hadir menyampaikan orasi adalah Din Syamsudin yang sekaligus menjadi komando aksi.
Hadir juga antan Danjen Kopasus Sunarko, Said Didu, Refli Harun dan puluhan purnawirawan TNI Polri. Baik perwira menengah (pamen) maupun Perwira Tinggi ( Pati).
Teriakan turun Jokowi, adili Jokowi dan kroninya, terus menggema setiap kelompok aksi demo lewat dan membentangkan spanduk yang berisi tuntutan makzulkan Jokowi.
Aksi untuk mendesak Jokowi turun agaknya akan terus berlanjut hingga benar -benar Jokowi tumbang. Bahkan tak menutup kemungkinan akan terrjadi revolusi. (Imran Nasution, Wartawan Senior tinggal di Bekasi)
