MENTERI agama pertama 1946, Prof HM Rasjidi itu ulama, profesor alumni luar negeri, ilmuwan, hapal Quran, guru besar, menguasai beberapa bahasa asing, pernah tugas jadi guru besar di Canada, anti syiah dan menulis buku-buku di antaranya tentang kesesatan syiah, berjudul: ‘Apa Itu Syiah’.
Lah, menteri agama zaman Jokowi 2020, Yaqut tamatan SMA, kuliah tidak selesai (menurut suatu media), omongannya dinilai kasar, eh malah melindungi penista Islam yakni Syiah dan Ahmadiyah agama nabi palsu.
Njomplang banget ya! Ini maju apa mundur kejegur, namanya?
Kata seorang pengamat, Menag Yaqut melindungi Ahmadiyah dan syiah penista Islam dan membahayakan NKRI itu artinya, melindungi minoritas, bahkan penista agama (mengaku Islam tapi memalsu Islam), namun menyakiti dan melukai hati mayoritas penduduk negeri yakni umat Islam. Yang seharusnya dihukum malah dilindungi, sedang yang seharusnya dilindungi malah disakiti, dilukai hatinya.
Semoga paham ya Lur yang diganti seharusnya apa oleh Presiden di Kabinetnya bahkan nantipun jika terpilih Presiden yang baru…?!, dan seharusnya itu sesuai Tupoksinya dalam setiap jabatannya. Waspadailah terhadap Ruwaibidhah.
Bener kata Rasululloh Muhammad bin Abdullah saat ini banyak penyesat umat/rakyatnya…
Ruwaibidhah ialah seseorang yang dungu/bodoh, tapi dipercayai dan sibuk mengurusi urusan publik. (HR. Ibnu Majah dari Abi Hurairah). Bahkan dalam Hadist lainnya, Rasululloh Bersabda: ” Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu”. (HR. Bukhori-6015).
Ingatlah jika diamanahi untuk jadi pemimpin (dimana saja) harus jujur, amanah, dan bisa bekerja sesuai tupoksi (tugas pokok dan fungsi kerja) masing-masing dan tidak mau di intervensi siapa saja begitupun tim inti lainnya baik Sekjen, Bendahara, Menteri/Sekbid, harus bisa bekerja sesuai tupoksinya.
Ingatlah jangan menjadi HAMAN sang menteri segala urusan pada Jaman Fir’aun. Dan seharusnya apabila dijadikan pemimpin itu harus kasih jabatan seseorang sesuai keahliannya misal Menteri Agama harus yang paham agama dengan baik dan paham urusan keummatan. Begitupun Menteri Pendidikan harus dari kalangan praktisi pendidikan atau akademisi. Wallohu’alam.
Hasbunalloh Wani’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’man Natsir, Barokallohu fiikum. (Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.Pd, Gr, pengamat pergerakan, aktivis pendidikan dan kemanusiaan, praktisi dan pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal).