*بسم الله الرحمن الرحيم*
*السلام عليكم ورحمة الله وبركاته*
*عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :*
*مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ . (رواه البخاري، رقم 1910، ومسلم، رقم 760 )*
Dari hadits Abu Hurairah Radhiyallohu ’anhu, dia berkata, Rasululloh bersabda:
“Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan (penuh) keimanan dan pengharapan (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari, no. 1910, Muslim, no. 760).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1- Saudaraku … Salah satu pelajaran penting yang bisa kita ambil dari bulan Ramadhan, di dalamnya ditempa untuk senantiasa ikhlas dalam beramal.
2- Yang dimaksud ikhlas adalah memurnikan ibadah hanya untuk Alloh semata. Maka pantaslah Ramadhan disebut madrasah ikhlas
Lihat saja dalam amalan puasa disebutkan,
*مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Alloh, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760, dari Abu Hurairah).
Dalam amalan shalat malam atau shalat tarawih disebutkan,
*مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759, dari Abu Hurairah). Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 6: 36.
Juga ketika seseorang menghidupkan lailatul qadar dengan shalat malam disebutkan,
*مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Alloh, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari no. 1901, dari Abu Hurairah).
3- Yang dimaksud ihtisaban dalam hadits di atas berarti beramal karena mengharap pahala dari Alloh. Itulah yang dimaksud ikhlas. Yang diharap bukanlah pujian manusia. Yang diharap bukanlah semata-mata harapan dunia.
4- Marilah kita jadikan bulan Ramadhan sebagai madrasah untuk melatih keikhlasan. Hanya Alloh yang memberi taufik.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur’an :
1- Begitu pula orang yang beramal hanya mengharap dunia semata, ia benar-benar merugi.
*مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الآخِرَةِ نزدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ*
“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat”. (QS. Asy Syuraa: 20)
2- Semestinya kita beribadah ikhlas karena Alloh.
*وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ*
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (artinya: ikhlas) dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus”.(QS. Al Bayyinah: 5)..,
Menukil perkataan dari Ustadz Abu Fayadh: Saudaraku Muslim Carilah Bekal Akhiratmu di Bulan yang Penuh Berkah yakni diantara amalan-amalan Bulan Ramadhan tersebut:
1. Shaum (Puasa)
2. Shalat Tarawih
3. Qira’atul Qur’an (Membaca/Tadarus Al-Qur’an)
4. Memberi Makanan berbuka bagi orang yang bershaum/puasa dan marilah Kita selama bulan Ramadhan berlomba lomba dalam Amar Makruf Nahi Mungkar dan mencegah Kemaksiatan dan Kemungkaran dimanapun Kita Berada itu pesan dari UAF.
Jazakalloh Khairan khatsiran..
Semoga bermanfaat
Aamiin Yaa Robbal’ Alamiin. (Kang Iin Al Baruci Al Bantani, Tokoh Pergerakan dari Padarincang Banten)