TANGERANG, KORANBEKASI.ID – Belum lama ini di Alun-alun Ahmad Yani Kota Tangerang telah digelar acara Gebyar Latihan Bersama Eltekers Indonesia se Kota Tangerang. Diikuti seluruh sasana di Kota Tangerang dan sekitarnya, bahkan tampak pula rombongan peserta dari sasana-sasana di Kota Bekasi dan Jakarta Timur.
Acara dihadiri pihak Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang, yang diwakili Sekretaris Dispora Eny Nuraeny, serta disemarakkan dengan 15 stand UMKM Eltekers Indonesia yang menyediakan aneka makanan dan minuman kesehatan, asesoris, pakaian, serta dibantu dukungan kesiapan tenaga medis dari Rumah Sakit Mulya Pondok Pinang, dari Rumah Sehat Indonesia (RSI) dan dari Klinik AMS.
Menurut Supriyanto – Ketua Panitia, yang juga menjabat Ketua Pengurus Daerah Eltekers Tangerang – pada acara itu, selain digelar latihan gerakan dasar secara massal, maupun peragaan gerakan-gerakan lanjutan FULV, Taichi 24, Kipas Kembar, Taichi 42, juga diisi dengan penyerahan sertifikat Sasana Terdaftar kepada 52 sasana di Kota Tangerang dan 16 sasana di Kota Tangerang Selatan oleh Pengurus Pusat Eltekers Indonesia Sejahtera.
Supriyanto merasa sangat bersyukur, karena dari target awal peserta sejumlah 750 orang, ternyata membeludak mencapai sekitar 1500 orang.
Ketua Sasana Cisadane, Yuliawati Iswardeni, juga ikut mengungkapkan rasa bersyukurnya, karena setelah beberapa waktu lalu diterpa badai ujian penggembosan jumlah anggota oleh pihak lain, namun kini sudah kembali berjalan normal, bahkan telah berhasil menambah enam sasana binaan baru, dan berhasil menjadi sasana yang mengirimkan jumlah peserta terbanyak – sekitar 160 orang – pada acara Gebyar Latihan Bersama Eltekers Indonesia se Kota Tangerang yang berlangsung Sabtu (9/11/24) ini.
Ketua Umum Eltekers Indonesia, Achmad Mediana, dalam sambutannya mengatakan seluruh komunitas Eltekers untuk berlatih Ling Tien Kung dengan rutin, tekun, dan disiplin, sebagai sarana kebugaran dan pembentukan kekuatan tubuh yang optimal, dalam rangka mencapai sehat paripurna.
Menurutnya, sehat paripurna itu bukan sekadar sehat fisik saja, tetapi juga sehat mental, sehat spiritual, sehat sosial, dan sehat ekonomi, demi keseimbangan hidup yang lebih baik.
Lebih jauh Achmad Mediana mengingatkan, bahwa sehat itu adalah berkah yang harus dibagikan kepada sesama. Oleh karenanya, Achmad mengajak kepedulian anggota Eltekers untuk membuka sasana berlatih terapi kesehatan Ling Tien Kung sebanyak-banyaknya, agar bisa membantu saudara-saudara yang lain untuk hidup lebih sehat.
Dengan demikian komunitas Eltekers diharapkan dapat tumbuh menjadi komunitas yang sehat, namun juga sekaligus menjadi komunitas yang penuh kepedulian.
Mayjen TNI Mar (Purn) Widodo Dwi Purwanto dalam paparannya yang dibacakan Wakil Ketua I Eltekers Indonesia Anies Helmy Djamil, mengulang kembali empat pesan Laoshi Awiek Wijaya, bahwa Ling Tien Kung bukanlah senam tetapi adalah terapi, Ling Tien Kung tidak boleh ditambah dan dikurangi, Ling Tien Kung ada di mana-mana tetapi tidak dibawa ke mana-mana, serta Ling Tien Kung wajib disebarluaskan kepada masyarakat sebagai ladang amal.
Selanjutnya pengertian lima pilar Sehat Paripurna dipaparkan Wakil Ketua II Eltekers Indonesia, Indra Djaman, didampingi Ketua Bidang Usaha dan Kerjasama Eltekers Indonesia, Susi Sofiani Nasution. Bahwa sehat secara fisik itu antara lain ditopang oleh makanan, waktu istirahat, olahraga, dan menjaga kebersihan.
Sedangkan sehat secara mental emosi itu di antaranya didukung upaya pengendalian amarah, bersabar, bersyukur, bertawakal, berbaik-sangka, dan berhati ikhlas. Sementara sehat secara spiritual itu antara lain diperkuat dengan ibadah sholat, puasa, sedekah, berdo’a, beramal sholeh, serta membaca Al-Qur’an.
Lebih lanjut, menurut Indra dan Susi, sehat secara sosial itu antara lain diwujudkan melalui hubungan yang harmonis suami-isteri, hubungan harmonis antara orangtua dan anak, serta hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar. Dan akhirnya sehat secara ekonomi itu dielaborasikan antara lain dengan bekerja keras sebagai ibadah, tidak berperilaku boros, bersikap adil dan bermanfaat, menjaga keberkahan, dan sadar bahwa kekayaan dunia itu hanya sementara. (habsul nurhadi)