KULIAH Kerja Nyata (KKN) kelompok 16 kampus Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi berlangsung pada Sabtu (6/5/2023) di wilayah Jatibening Kota Bekasi. Tim yang beranggotakan delapan orang ini langsung menuju panti asuhan Al Hidayah yang terletak di Jalan Al-Hidayah, RT 002 RW 002 Kelurahan Jatibening Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi.
“Ini adalah kali pertamanya kami bertemu dengan anak-anak panti asuhan, sebelumnya hanya melihat sedikit dan tidak berkenalan secara langsung. Namun kali ini, kami bisa bertemu secara langsung serta berkenalan secara langsung,” ujar anggota Kelompok 16 KKN IBM Bekasi Fahri Abdullah.
Diakuinya, awalnya mereka memperkenalkan diri kemudian disusul dengan perkenalan dari masing- masing anak panti.
“Yang kita temui hanya sekitar 10 orang dari keseluruhan 25 anak. Sisanya, masih ada yang sekolah dan sebagian ada yang sedang berkegiatan di tempat lain. Mereka antusias mengikuti kegiatan ini,” lanjutnya.
Setelah berkenalan, mereka pun mensosialisasikan program kerja yang akan dilakukan di kemudian hari. Mulai dari futsal, music, public speaking dan lain sebagainya.
“Setelah itu, kami menanyakan tentang keluh kesah apa yang sedang mereka hadapi di panti asuhan ini, namun dari mereka tidak ada berkomentar. Mereka merasa baik baik saja dan tidak ada kendala,” jelasnya.
Pihaknya kemudian menanyakan lagi, apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan potensi anak panti asuhan. Anak panti pun menjawab bahwa mereka sangat berminat di Hadroh namun terbatas dengan alat. Tidak adanya alat membuat mereka harus meminjam di masjid sebelah. Sehingga mereka kurang puas untuk mempelajari nya secara mendalam.
“Setelah berbincang-bincang lama, akhirnya kami memutuskan untuk pulang sambil memikirkan proker apa yang tepat untuk kami kedepannya. Rencana program utama kami yaitu membuatkan media sosial, ternyata salah. Mereka sudah mempunyai media sosial khusus yayasan namun setelah kita lihat media sosialnya, dalam hal ini adalah instagram. Instagramnya sudah tersusun dengan baik, namun masih ada beberapa hal yang mungkin perlu kita kembangkan lagi. Seperti pengenalan Instagram Ads untuk menarik minat pengunjung, pembuatan konten yang lebih menarik serta video reels yang menarik minat donatur,” papar Fahri.
Semua hal itu akan dilakukan secara bertahap dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Program utama yang akan dilakukan akhirnya bergeser menjadi pengembangan potensi anak dan pengembangan media sosial Instagram sebagai sarana media promosi yang efektif. (Tim KKN 16 IBM Bekasi)