PERISTIWA sabotase running text di asrama haji Kota Bekasi, harus menjadi pelajaran serius sekaligus momentum untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Hal tersebut disampaikan Wakil Rois Syuriah PCNU Kota Bekasi KH Saifudin Siroj. Menurutnya, menyikapi fenomena tersebut, semua pihak harus bersifat arif dan bijaksana karena pada hakekatnya pokok pesan yang dikirim lewat peristiwa itu bukan pada materi yang tampak kasat mata, bukan pula pada realita sebenarnya, tetapi terletak pada target stigmatisasi terhadap kepribadian Plt Wali Kota Bekasi.
“Jelas-jelas bertujuan menjatuhkan martabat dan nama baik serta membunuh karirnya serta menafikan hasil-hasil pembangunan yang telah dilakukan sebagai kepala daerah. Sangatlah mudah membaca arah dari unsur kesengajaan dan target pelaku, yaitu menjatuhkan kredibilitas seseorang dengan menyerang kehormatan, keberhasilan dan capaian-capaian kemajuan geliat pembangunan di Kota Bekasi dengan cara memutarbalikkan fakta dan realita di lapangan menjadi kegagalan dan ketidakmampuan,” ujarnya.
Oleh karena itu dan untuk menetralisir dampak serius yang akan terjadi, maka langkah hukum harus menjadi pilihan untuk menyingkap misteri di belakang layar dari redaksi yang dibentuk pada running text tersebut.
“Keberhasilan sabotase running text di asrama haji Kota Bekasi, harus pula disikapi dan ditindaklanjuti dengan membangun tindakan preventif agar tidak terjadi peristiwa serupa di kemudian hari. Evaluasi kerja dan SOP dinas dan pihak-pihak terkait harus ditinjau ulang dan diperbaiki sehingga mempunyai dasar hukum yang sah untuk melakukan pembenahan dan penyempurnaan tupoksinya,” paparnya.
Bila ditinjau dari kaca mata agama, lanjut Siroj, peristiwa ini masuk perbuatan haram. Hal itu sebagaimana sabda Rasulullah saw:”Setiap muslim terhadap muslim lainnya haram dan terjaga darah, harta dan kehormatannya.” (HR. Muslim).
Sebelumnya, Tri Adhianto menyerahkan sepenuhnya pada Kemenag dan Kepala UPT Asrama Haji atas kasus tersebut. “Saya serahkan untuk Kemenag dan Kepala UPT Asrama Haji menindaklanjuti peristiwa ini,” kata Tri.
Seperti diketahui, entah siapa yang berbuat, tapi inilah yang terjadi di halaman gedung Embarkasih Haji di Kota Bekasi, Kamis (25/5/2023). Betapa tidak, tiba-tiba ada sebuah video yang memperlihatkan running text bertuliskan “Plt Wali Kota Bekasi Bobrok”.
Padahal, saat itu Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto datang untuk melepas rombongan jemaah haji asal Kota Bekasi. Kalimat umpatan yang ditujukan kepada Tri Adhianto ini juga dilengkapi tiga tanda seru dengan tulisan warna merah. (Nur)