JAKARTA PUSAT, KORANBEKASI.ID – Kondisi Pasar Tanah Abang Blok G jadi
sorotan setelah adanya laporan blok tersebut diduga dijadikan sarang preman sampai narkoba. Sebenarnya, kondisi ini sudah dikeluhkan oleh pedagang sejak lama.
Sekretaris Koperasi Tanah Abang Desmawita mengungkapkan sejumlah keluhan dialaminya dan pedagang terutama maraknya tindak kriminal dan asusila di pasar Blok G seperti premanisme, protistusi, penodongan, pencurian, narkoba, tuna wisma atau gelandangan yang bebas berkeliaran dan tidur di depan toko sehingga pembeli enggan untuk berbelanja.
“Seringkali kios pedagang dibobol dan dicuri barang dagangannya, bahkan sampai ke besi pajangan sampai ludes dan ini terjadi di lantai satu dan lantai dua. Ada security tetapi tidak mengawasi dan menjaga dengan baik,” ucapnya dalam siaran tertulis dikutip dari laman DPRD DKI Jakarta, Minggu (9/7/2023).
Keluhan yang sama diutarakan Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Kambaruddin Manday. Ia menyampaikan, omzet pedagang turun drastis dikarenakan sulitnya akses untuk menuju pasar blok G, serta tidak terpeliharanya lingkungan sekitar pasar, sehingga calon pembeli enggan untuk berkunjung.
“Semua akses diputus. Seakan pasar mati. Belum ada solusi, ditambah lagi 2020 ada Covid. Pasar ditutup hingga benar-benar tidak ada pemasukan. Pihak Pasar Jaya sudah tidak peduli lagi, genangan air di depan pasar tidak pernah surut, walaupun tidak hujan, aroma bau dan kotor sudah jadi pemandangan sehari-hari, bagaimana pengunjung mau datang? Omzet kami turun 90 persen ke titik yang terendah,” jelasnya.
Terkait adanya tindak kriminal di Blok G Pasar Tanah Abang, Penjabat (Pj), Heru Budi Hartono meminta Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus) dan Polres Metro Jakarta Pusat mengecek lokasi tersebut. (idntimes/zas)