Identitas Buku
Judul buku: Crazy Stupid Revenge
Pengarang: Sophia Hanna
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Tanggal terbit: 28 Mei 2018
ISBN: 978-602-455-584-9
Tebal halaman: 320 Halaman
Lebar: 16 cm
Panjang: 19 cm
Berat: 0. 200 kg
Sinopsis
Awalnya, Aerin menyamar sebagai laki-laki agar bisa melamar di perusahaan milik mantan pacarnya, Archer. Dia ingin membalaskan dendam kepada Archer karena telah merenggut nyawa keluarganya, termasuk sang calon bayi. Tapi sial, Aerin justru terjebak dengan “Pak Bos Direktur” — Sekaligus kakak tirinya Archer — yang tidak berperikemanusiaan, bernama Aiden alias Alien Mars.
Rumor mengatakan bahwa Aiden alergi perempuan. Aerin pun jadi penasaran dengan sikap aneh laki-laki itu.
Lalu, bagaimana dengan rencana balas dendamnya yang sudah berkali-kali gagal?
Resensi
Berjudul “Crazy Stupid Revenge”, novel ini bercerita tentang seorang gadis bernama Aerin yang ingin membalas dendam pada mantan pacarnya yang telah merampas keluarga dan juga anak yang dikandungnya. Dia melawan dengan menyamar sebagai laki-laki dan memalsukan identitasnya menggunakan kakak perempuannya, yang tewas dalam kebakaran yang disebabkan oleh mantan pacarnya. Aerin pun menjalani operasi wajah untuk memastikan balas dendamnya berjalan lancar tanpa ada yang mencurigai penyamarannya. Namun setelah Aerin mencoba melamar di perusahaan tersebut, Aerin diterima oleh bos besar di Genesis yang ternyata adalah saudara tiri mantan pacarnya, Aiden. Menyebut Aerin sebagai alien dari Mars, Aerin membuatnya bekerja 24 jam sehari untuk bosnya sehingga Aerin tidak punya waktu untuk memikirkan rencana balas dendamnya.
Kelebihan Buku
Novel Crazy Stupid Revenge ini yang alur penceritaannya mengalir dan lugas, topik yang diangkat juga lumayan berat namun penyelesaian ceritanya terasa sangat mudah. Ide office-romance sudah cukup umum dalam kancah perbukuan nasional, tapi kini penulis menghasilkan sesuatu yang berbeda dengan memasukkan unsur penyamaran transgender di dalamnya. Ya meski plotnya dapat ditebak.
Kekurangan Buku
Proses pendekatan antartokoh utamanya sebenarnya cukup menarik bila Aerin tetap menjadi Aerin, alih-alih Aerin. Interaksinya dengan Aiden yang sangat fluffy justru aneh ketika Aiden masih meyakini bahwa sekretarisnya adalah laki-laki. Mau dikata malexmale tapi terlalu imut, mau dibilang manis justru aneh karena masih maleXmale, dan untuk peran antagonis seperti Archer harusnya lebih di jelaskan kenapa ia melakukan hal tersebut dan beberapa bagian dan scene terlalu dramatis dan terkesan buru-buru. Namun, tetep cakep karena disertai dengan kilas balik-kilas balik masa lalu buruk yang dialami tokohnya. Membuat perasaan dan tindakan mereka jadi mudah dimengerti. (Nanda Syaharotulo Ajizah, Universitas Pelita Bangsa)