Bu Intan Lakukan Bisnis ‘Pesan-Layan-Antar’ Ala Nabi Muhammad SAW

Umum1258 Dilihat

HIDUP merupakan anugerah yang telah diberikan Allah SWT untuk kita jalani dengan sepenuh hati. Kegigihan, ketekunan dan semangat merupakan hal yang harus kita tunjukkan untuk menghargai hidup. Begitulah yang kulihat dari kisah hidup seorang pedagang sembako bernama Ibu Nur Intan.

Sebelumnya beliau hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga biasa. Namun, sebuah inspirasi datang pada Agustus 2021 tatkala ia harus menambah kebutuhan untuk menghidupi keluarganya. Bu Intan tergerak untuk menjual beras kemasan 5 kg sebanyak 8 sak. Saat itu beliau hanya menawarkan kepada ibu-ibu komplek perumahan Tridaya Indah 2, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

“Alhamdulillah langsung habis terjual, saya juga ga nyangka,” ujarnya.

Bu Intan yang awalnya hanya menjual beras kemasan, kian lama dagangannya bertambah menjadi jualan gas, telor dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Stok sembako milik Bu Intan sudah menjadi beragam dan banyak jumlahnya. Bu Intan juga mengkreasikan dangangannya seperti disusun di dalam mobil yang dinamakan Moko atau Mobil Sembako.

Tidak hanya kreatif tetapi ada hal yang menjadi alasan ibu-ibu komplek gemar belanja di Moko milik Bu Intan, yakni karena fasilitas dari Moko Bu Intan yaitu “Pesan-Layan-Antar”.

Ya… menariknya, pelanggan bisa memesan via WhatsApp lalu pesanan akan diantar ke alamat tujuan tanpa dipungut biaya. Sungguh menakjubkan melihat kegigihan Bu Intan dalam menekuni usahanya.

“Biasanya saya share di grup WhatsApp terus ibu-ibu pada japri baru deh saya siapin pesenannya dan saya anter ke rumahnya, kadang juga sama suami saya atau anak saya kalo mereka lagi ada di rumah,” lanjutnya.

 

Sungguh menginspirasi, bukan hanya Bu Intan yang gigih dalam usaha sembako tersebut, melainkan keluarganya juga ikut andil. Penghasilan yang dihasilkan Bu Intan juga sangat luar biasa. Pertama kali berjualan, ia mendapat penghasilan sebesar Rp9 juta/bulan. Namun, sekarang ia bisa menghasilkan puluhan juta rupiah.

“Paling banyak itu pernah sampai 20 juta rupiah per bulannya,” katanya.

Masya Allah.. sungguh luar biasa. Ini semua berkat kerja keras Bu Intan dan keluarganya. Dengan adanya usaha Sembako Bu Intan, Ibu-ibu Komplek banyak terbantu.

“Sangat terbantu katanya, Apalagi waktu awal berjualan masih ada corona. Jadi ibu-ibu yang ga bisa keluar belanja bisa langsung pesen di saya, tetap pakai protokol kesehatan pastinya,” ujar Bu Intan.

Sekarang usaha itu masih bertahan meskipun pemerintah Bekasi sudah tidak lagi menerapkan social distancing. Sekarang, Bu Intan memiliki banyak langganan setia yang hampir setiap bulannya membeli kebutuhan pokok di Moko Bu Intan.

Sudah terhitung 3 tahun Bu Intan membuka usahanya. Lantas ada yang menarik di setiap bulan puasa. Bu Intan menjual kurma, sirup, dan Nata de coco untuk dihidangkan sebelum berbuka sebagai tambahan penghasilannya.

“Alhamdulillah banyak banget yang pesen kurma, sirup dan Nata de coco. Kadang stoknya cepat habis, jadi saya harus sering-sering belanja lagi,” tuturnya.

Bulan Ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah bagi Bu Intan dan keluarganya. Meskipun berpuasa, Bu Intan tetap tidak menghilangkan ciri Khas usahanya yaitu “Pesan-Layan-Antar”. Di bawah teriknya matahari, Bu Intan tetap semangat mengantar pesanan kepada pelanggannya.

Mungkin pembaca di sini juga penasaran apa yang membuat Bu Intan konsisten dalam menjalankan usahanya. “Menurut saya, sembako inikan merupakan kebutuhan pokok ya. Biarpun harga sering naik, tetapi mereka tetap butuh dan mau ga mau harus beli untuk melangsungkan hidup mereka,” tegas Bu Intan.

Hal inilah yang menjadi alasan Bu Intan konsisten dalam menjalankan usahanya. Tentunya, konsisten juga harus diikuti dengan semangat yang tinggi.

Lantas apa yang memotivasi Bu Intan untuk tetap semangat menekuni usahanya? Ternyata jawaban Bu Intan di luar dugaan. “Harus semangat dong karena ini kan buat menambah penghasilan, ngisi waktu luang juga karena anak-anak sudah besar, terus jualan ini merupakan anjuran Nabi Muhammad SAW, dalam hadist yang diriwayatkan Baihaqi, salah satu pekerjaan yang dianjurkan untuk dilakukan umatnya adalah berdagang; ‘Sesungguhnya sebaik-baiknya usaha adalah usaha berdagang’ begitu yang saya baca dari hadist,” urainya.

Masya Allah tabarakallah, ternyata Bu Intan memakai figur seorang Nabi sebagai contohnya. Diantara banyaknya pilihan yang bisa dilakukan Bu Intan untuk mengisi waktu luang, Bu Intan lebih memilih untuk berdagang. (Hafizhah, Ilkom Unisma)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *