Ketua LPP PWM Jawa Tengah: Pesantren adalah Rahim Produksi Ulama

Pendidikan369 Dilihat

PEKALONGAN, KORANBEKASI.ID -Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah mengadakan Uji Publik di Pesantren IMBS Pekajangan Pekalongan, Sabtu (15/6/2024). Pesantren Muhammadiyah berjumlah 440 di seluruh Indonesia, dari jumah tersebut 45% nya ada di Jawa Tengah. Dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas pendidikan dan pengelolaan pesantren, Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) yang mendapatkan amanah persyarikatan mengadakan Uji Publik Instrumen Akreditasi Pesantren Muhammadiyah yang berlangsung di Pesantren IMBS Miftahul Ulum Pekajangan pada Sabtu (15/6/2024).

Peserta yang diundang untuk mengikuti uji publik itu ada 60 orang dari utusan 30 pesantren Muhammadiyah se-Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut, Ketua LPP PWM Jawa Tengah KH M Irzal menyampaikan tiga hal yakni Nilai Pesantren sebagai Ruh, kaderisasi Ulama dan Benteng Umat.

“Pesantren Muhammadiyah harus memiliki nilai-nilai pesantren bukan hanya berasrama dan berbudaya pesantren saja tetapi harus memiliki ruh pesantren, apa itu kyai sebagai figur dan uswah guru dan para santri serta walisantri,” ungkapnya.

“Yang kedua adalah pusat kaderisasi ulama hanya dapat diproduksi dan dibentuk dari rahim pesantren, maka pesantren Muhammadiyah di Jateng ini harus memiliki nilai yang tinggi dan mutu serta kualitas yang unggul. Dan yang ketiga adalah pesantren sebagai benteng umat, maksudnya adalah pesantren menjadi Garda terdepan dalam melaksanakan amar makruf serta nilai-nilai luhur ajaran Islam dan pesantren sebagai benteng terakhir umat Islam, oleh karenanya harapan besar saya adalah Jawa Tengah menjadi barometer pendidikan pesantren Muhammadiyah se-Indonesia,” paparnya.

Pesantren di Jawa Tengah yang jumlah 182 tidak serta merta akan baik kalau pengelolaan tidak baik. Mewujudkan pengelolaan yang baik harus ada barometer standarisasi pengelolaan pesantren. Harapan besar Pesantren Muhammadiyah akan menjadi pilihan utama umat dalam mendidik putra putrinya dimasa yang akan datang sebagai bagian dari garda terdepan dan terakhir benteng umat.

Kyai Sutriyono selaku Mudir MBS Bumiayu berharap uji publik instrument akreditasi ini mampu menjadi media yang efektif untuk meningkatkan mutu Pesantren Muhammadiyah. Sementara Kyai Aly Syahbana mengharapkan bahwa adanya uji publik instrument akreditasi ini mampu menjadi sistem penjaminan mutu eksternal yang berfungsi sebagai pedoman bagi mudir untuk peningkatan kualitas dan kuantitas Pesantren Muhammadiyah.

Ketua LPP PP Muhammadiyah KH Dr Maskuri mengatakan bahwa pelaksanaan uji publik ini mengandung maksud guna peningkatan mutu dan kualitas Pengelolaan dan Pendidikan Pesantren Muhammadiyah agar unggul dan berkualitas. (Tarqum Aziz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *