Jamu Ibu Adeng, Omsetnya untuk Beli Bahan Kembali

Umum1047 Dilihat

JAMU merupakan minuman herbal yang secara tradisional, digunakan sebagai pengobatan dalam bentuk sari ramuan yang dimanfaatkan untuk mengobati penyakit umum. Jamu dapat ditemukan di mana saja yang biasanya dijual secara keliling dengan cara di gendong.

Pada Rabu (21/8/2024) di Hutan Kota Patriot Bina Bangsa Kota Bekasi terdapat tukang jamu gendong yang berkeliling. Pedagang yang bernama Adeng kerap dipanggil Ibu Jamu tersebut mengaku sudah berjualan dimulai dari usia 30 tahun sampai saat ini.

“Saya udah jualan 30 tahun dari umur 40 sampe sekarang udah 70,” ujar Ibu Adeng.

Berjualan dua kali dalam sehari dimulai dari pukul 06.00 pagi dan 17.00 sore, Ibu Adeng jalan berkeliling dari rumahnya yang cukup jauh di daerah BSK, Kayuringin. Mulai membuat jamu dari pukul 04.00 pagi, ibu Adeng menjualnya dengan sangat murah meriah hanya Rp5 ribu segelasnya.

Untuk omset perharinya Ibu Adeng mengatakan tergantung sehabisnya, dimana juga habis untuk membeli bahan-bahan. Para pembeli juga cukup banyak karena sering sekali habis setiap ibu Adeng berkeliling.

Ia menyediakan kencur, kunyit asem, kunyit pahit, kunyit tawar, jamu anak sachetan, jahe, dan sirih. Jamu yang paling disukai pelanggan adalah sirih, kencur dan jamu pahit karena paling sering habis.

“Iya ini bikin sendiri jamu gendong jualannya tiap hari pagi sore dari jam 6 pagi buat jamunya dari jam 4 pagi dari rumah jalan kaki. Satu gelas harganya Rp5 ribu, omset sehari buat belanja abis, di sini ada kencur, kunyit asem, kunyit tawar, kunyit pahit, jahe, sirih Yang paling laku sih sirih,” lanjutnya. (Mikail/Siswa PKL).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *