SEJUMLAH tokoh dan pergerakan Islam di Bekasi marah kepada PKS. Kemarahan itu meluap karena dua hal yaitu; bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan PKS dinilai meninggalkan ideologinya sebagai patai dakwah.
“PKS sudah sangat pragmatis, jadi perlu di dakwahi lagi,” kata ustadz Ismail Ibrahim saat memimpin pertemuan di Kopi Ulla, Jalan Manggis No. 32 Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (27/8/2024) sore.
Ini adalah puncak kemarahan mereka karena tak jadi mengusung Anies Baswedan jadi calon Gubernur Jakarta. PKS dinilai telah mengecewakan banyak pendukung dan simpatisan. Mereka sepakat memberi pelajaran kepada PKS dengan meninggalkan PKS dan tak memilihnya lagi pada pemilu yang akan datang.
Para tokoh pergerakan yang hadir dalam pertemuan itu antara lain, Damin Sada jawara Bekasi, ustadz Verry Koestanto, ustadz, Maulana al Hamdi, ustadz Ismail Ibrahim, beberapa orang dari FPI Raya.
Pertemuan akan berlanjut dan merumuskan semacam nota protes ke PKS. (Imran Nasution)
