Pasukan Beranj Mati Bela Presiden Ditanggapi Ustadzah Arofah Biasa Saja

Umum442 Dilihat

SEDANG viral di medsos bahwa di akhir-akhir jabatan Presiden Jokowi ada saja Pasukan Berani Mati bela presiden. Hal itu dianggap biasa oleh Ustadzah Arofah dari MPI (Mujahidah Pecinta Islam) Jawa Barat.

“Jika mau membela itu ya seharusnya siap bela yang terdepan dalam ber- a’mar ma’ruf nahi munkar, bukan membela seseorang yang bahkan banyak kedzaliman terhadap rakyatnya,” ujarnya, Rabu (11/9/2024).

Dia pun menyetir firman Allah: “Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung “. (QS. Ali Imran/3 : 104).

Dan Sabda Rasululloh ﷺ yakni:

رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ

Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda: “Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya. jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga, hendaklah ia mencegahnya dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman”. (HR. MUSLIM No. 70, Sanadnya Shohih).

Jadi, lanjutnya, tugas untuk ber-a’mar ma’ruf nahi munkar itu bukanlah hanya da’i atau mubaligh saja tapi setiap insan muslim dan muslimah wajib untuk melaksanakannya. Bahkan terhadap pemimpin negara sekalipun. (Ustad Abu Fayadh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *