BECAK merupakan salah satu alat transportasi tradisional yang masih banyak terlihat di Kota Bekasi. Salah satunya yang terlihat pada Selasa (11/4/2023) di daerah Monumen Tugu Perjuangan Bekasi Timur tepatnya di Jl. Kimangun Sarkoro No 48 RT 001/RW 005 Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Zakar Abdul Rozak, seorang penarik becak yang sudah bekerja sejak tahun 1980-an mengatakan, lebih baik dirinya menarik becak daripada menganggur di rumah. Faktor umur yang sudah tua membuat Zakar berpendapat bahwa tidak memungkinkan kalau mencari pekerjaan yang lain selain menarik becak.
“Karena kalau kerja saya udah tua umur tidak memungkinkan daripada saya nganggur, ga enak sama keluarga jadi saya narik becak karena keahlian saya ya narik becak,” ujar Zakar.
Zakar melanjutkan bahwa ia menarik di sekitar kampung Bekasi Tugu dengan penumpang yang ke mana saja akan diangkutnya, yang penting dapat dan mau naik becak.
Di zaman yang sudah canggih dengan perkembangan teknologi yang terus-menerus bertransformasi tanpa henti membuat Zakar berkata bahwa pemuda-pemudi zaman sekarang lebih memilih menggunakan ojek online daripada naik becak.
Sehingga penumpang yang ia bawa kebanyakan adalah seorang ibu atau bapak yang sudah tua. Tarif yang ditaksir oleh Zakar dari Kelurahan ke Tugu begitupun sebaliknya adalah sekitar Rp20.000.
Walaupun jarang dan hampir tidak ada penumpang dari Tugu ke Mall, tetapi Zakar mentaksir harga dari Tugu ke Mall sekitar Rp50.000, itu pun kalau ada yang mau.
Pendapatan Zakar tidak bisa dipastikan, kadang sehari mendapatkan Rp50.000 dan terkadang bahkan tidak dapat sama sekali. Ia berharap pemerintah memiliki lebih banyak perhatian kepada rakyat-rakyat kecil.
“Pengennya pemerintah punya perhatian kepada rakyat-rakyat kecil seperti kami-kami ini,” jelasnya. (Amanda)