MINA diguyur hujan setelah sebelumnya sempat muncul peringatan cuaca panas ekstrem 46 derajat yang berlangsung pada Senin (17/6/2024) siang pukul 16.00 WAS. Jamaah yang tengah berada di Mina untuk melaksanakan lempar jumrah langsung merayakannya dengan suka cita.
Tak sedikit dari jamaah yang langsung berlarian ke luar tenda, memanjatkan doa dan bersyukur, khususnya jamaah yang berada di tenda-tenda Mina. Mereka yang sebelumnya berjalan di tengah terik matahari, langsung terdiam, serta membiarkan rintik-rintik hujan menghantam muka mereka.
“Alhamdulillah ya Allah, Engkau berikan rezeki Mu kepada semua jamaah,” ujar Elly, jamaah dari KBIHU Maulana Azhari Kayuringin Kota Bekasi.
Seperti dilaporkan wartawan koranbekasi.id Zulkarnain Alfisyahrin dari Mina, Selasa (18/6/2024), sebelum hujan, terlebih dulu mendung menyelimuti Mina. Padahal, beberapa saat sebelumnya, cuaca cukup panas yang mencapai 46 derajat. Hanya saja hujan tak berlangsung lama, sekitar 15 menit dengan intensitas rendah.
“Alhamdulillah, doa terkabul. Tadi ada peringatan enggak boleh keluar karena cuaca panas, tapi Allah langsung mengirimkan hujan,” ujar Lufna, rekan lainnya dari Maktab 59 rombongan haji Kloter 29.
“Alhamdulillah, akhirnya bisa merasakan hujan di Mina. Jawaban dari doa-doa kita saat ada info gelombang panas, diijabah oleh Allah SWT,” timpal yang lainnya dengan nada gembira.
Pada Selasa sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, seluruh jamaah dari KBIHU Maulana Azhar melakukan lempar jumroh yang ketiga. Namun, sejumlah dari jamaah murur (tidak bisa karena uzur dan sakit lainnya) harus di-badal (ganti)-kan. Karena hari terakhir di Mina, jumlah yang melempar jumroh cukup padat dari dua hari sebelumnya.
“Hari ini cukup berdesak-desakan karena mungkin hari terakhir di Mina untuk melempar jumroh,” lanjut Elly.
Dan jamaah sudah kembali pada pukul 07.00 pagi karena harus melanjutkan perjalanan dari Mina ke Tanah Suci Makkah untuk melanjutkan tawaf pada sore hari. (Bersambung)