BERTEPATAN Jum’at, 28 Juni 2024, Maulana Syekh ‘Ala Muhammad Musthofa Nai’mah yang akrab dengan sapaan Maulana Syekh ‘Ala datang ke Indonesia dan langsung menuju Pondok Pesantren Al- Amin Prenduan Madura dari Pesantren Darul Ulum Malaysia.
Beliau adalah salah satu ulama muda di kota Alexandria Mesir. Maulana Syekh ‘Ala menyelesaikan pendidikannya di lembaga formal maupun non formal Al- Azhar Mesir.
Tujuan dan maksudnya datang ke Indonesia adalah untuk perjalanan dakwah atau safari dakwah. Banyak sekali murid beliau yang juga mahasiswa Universitas Al- Azhar Mesir menetap di kota Alexandria Mesir hanya untuk menuntut ilmu dengannya. Mulai dari pelajar Mesir, Thailand, Malaysia, Uzbekistan, Sudan, Brunei Darussalam, Amerika, London, Myanmar dan juga Indonesia.
Maka tak heran jika banyak sekali pondok- pondok di Indonesia mengundangnya untuk bisa datang mengisi seminar keilmuan. Mulai dari pondok Al- Amin Prenduan Madura, Amanatul Ummah Mojokerto, Al- Mustofa Banyuwangi, Al Mukhtar Bekasi, Daarul Ulum Lido Bogor, Ummul Quro Al- Islami Bogor, Al- Amanah Al- Gontory Tangsel, Pesantren Tahfidz Sekolah Alam Kiai Marogan Palembang, Perguruan Diniyyah Puteri Padang dan Majelis Sirojul Munir Majalengka.
Adapun buku- buku yang dikaji berbeda beda mulai dari Al- Hayat At- Thoyyibah, As- Syamail Muhammadiyah, Aqidatul Awwam, dan juga Majelis Dzikir. Beberapa buku yang dikaji itu ada karangan dari Maulana Syekh Abdussalam Ali Syita, beliau adalah guru dari Maulana Syekh ‘Ala yang juga termasuk ulama ternama di Alexandria.
Dalam setahun Maulana Syekh ‘Ala bisa dua kali datang ke Indonesai dalam durasi 14 hari dengan jadwal yang sangat padat dari satu tempat pindah ke tempat lain. Bukan hanya ia saja tetapi beberapa ulama besar yang sering datang ke Indonesia seperti Maulana Syekh Ali Jum’ah salah satu Mufti Mesir, Syekh Hisyam Kamil, Sykeh Yusri, Syekh Usamah Azhari, Syekh Abdul Fattah Al ‘Awari, Syekh Abdul Aziz Assyahawi, bahkan Grand Syekh Al- Azhar Imam Besar Maulana Syekh Ahmed At- Tayyeb sering berkunjung ke Indonesia.
Pada Rabu, 3 Juli 2024, Crew MUI TV Kota Bekasi ingin meliput kegiatan Maulana Syekh ‘Ala di Pondok Pesantren Al- Mukhtar Bekasi, tapi sangat disayangkan adanya penolakan dari pihak Pimpinan Pondok. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya komunikasi yang baik antara Pimpinan Pondok dengan pihak perantara yang mengenalkan dengan Maulana Syekh ‘Ala. Sehingga terjadi penolakan dari pihak panitia penyelenggara, adapun beberapa murid- muridnya yang sangat kecewa karena tidak bisa bertemu.
Adapun acara seminar ilmu dan temu kangen bersama para alumni Al- Azhar Mesir di Pondok Amanatul Ummah Mojokerto dan Ummul Quro Al- Islami Bogor berjalan dengan lancar diketuai Ustad Ahmad Thobroni dan Usth Siti Rohmah Fitria, karena adanya komunikasi baik antara panitia penyelenggara dan Pimpinan Pondok dengan perantara yang mengenalkan kepada Maulana Syekh ‘Ala.
Pada saat kedatangan Crew MUI TV ke Pondok Ummul Quro Bogor, pihak panitiapun menyambut dan menerima dengan sangat baik. Dua bis rombongan Majelis Ta’lim Attaqwa, Nurul Hikmah, dan Miftahul Jannah dari Bekasi Timur yang dipimpin Usth Ajeng Giantini Nur Qomariah berbondong- bondong ikut serta dalam acara temu kangen bersama Maulana Syekh ‘Ala, Ahad, 7 Juli 2024.
“Saya merasa senang sekali berkunjung ke Indonesia negeri tercinta saya, ini adalah kunjungan yang keempat kalinya saya ke Indonesia, dan saya sangat senang sekali, banyak sekali tujuan saya pergi ke Indonesia bukan hanya satu tetapi saya memiliki niat yang banyak,” ujar Maulana Syekh ‘Ala.
“Pertama untuk bersilaturahmi dengan saudara- saudara (murid- murid) lama saya, dan saya meminta keberkahan dengan bersilaturahmi dengan para ulama, kiyai, dan juga keberkahan dari para santri- santri di pondok karena mereka memiliki kedudukan yang sangat tinggi derajatnya di sisi Allah dan Rasulullah karena mereka bersungguh- sungguh dalam menuntut ilmu,” lanjutnya.
Rabu, 10 Juli 2024 Maulana Syekh ‘Ala bertolak balik ke Mesir. Berharap dengan adanya safari dakwah ini maka penyebaran dan pemahaman ilmu- ilmu Islam bisa tersebar luas di seluruh dunia, terkhusus di Indonesia, dan melahirkan generasi- generasi pejuang dan berakhlak mulia seperti Baginda Nabi Muhammad SAW. (Tiffani Hedi Rahmawati)