POLDER air seyogianya adalah tempat penampungan air agar tidah terjadi banjir. Artinya, dibangun memang untuk tempat penampungan air hujan mengalir. Bagaimana kalau tidak berfungsi yang sebenarnya?
Itulah yang terjadi terhadap polder air di Taman Harapan Baru (THB) Kelurahan Pejuang Kecamatan Medan Satria. Polder air ini dibangun pada 2018. Lokasinya persis di belakang steam mobil.
Warga sekitar pun mengeluhkan mengapa dengan adanya tanggul tersebut tetapi masih terjadi banjir. Berdasarkan pantauan pada Kamis (8/8/2024) di tanggul atau polder ersebut terlihat banyak eceng gondok dan lumut di atas air.
Proyek yang dibangun dengan ukuran 26 x 10 meter dan kedalaman enam meter itu memakan waktu pemgerjaan kurang lebih tiga bulan. Asben selaku pedagang asesoris di sekitar polder mengatakan bahwa tidak jarang tempat itu digunakan untuk memancing oleh beberapa warga sekitar.
“Yang mancing ya cuman buang-buang waktu doang lagian juga cuman ada ikan sepat,” ujar Asben.
Tempat tersebut pun dulu merupakan lahan kosong yang cukup luas. Namun, karena sering banjir pada akhirnya dibuatlah tanggul untuk menampung air hujan.
“Sebelum dibuat tanggul ini dulu tanah kosong dari ruko sampai tempat steam itu belum ada bangunan sama sekali.” lanjutnya.
Pedagang lain yang menjual gado-gado bernama Waskim menyatakan keluhannya. Diakuinya, air di dalam tanggul itu juga terkadang mengeluarkan bau yang tidak sedap pada saat musim kemarau. Bau itu disebabkan saluran got yang menyatu ke tempat penampungan air hujan tersebut.
“Jangankan pedagang, ruko-ruko di sekitar sini juga ngeluh kalau musim kemarau tuh suka ngeluarin bau ngga enak. Lagian kalau banjir ya tetap banjir, gak ngaruh dengan polder,” ujar Waskim. (Mikail dan Ihsan/SMK Tamhar)