LAHAN persawahan di Kabupaten Bekasi terdampak kekeringan. Kondisi ini membuat cemas ribuan petani karena terancam gagal tanam.
Wilayah terdampak kekeringan di antaranya tersebar di banyak daerah, seperti Desa Jayabakti, Cabangbungin, Desa Sukaringin, Sukawangi dan Desa Pantai Harapan Jaya, Muaragembong, dan Sukatani.
Kekeringan dinilai paling parah berada di lahan pertanian Kecamatan Sukatani. Petani di wilayah itu yang mayoritas mengandalkan tadah hujan kini menghadapi ancaman gagal panen.
Menindaklanjuti hal tersebut pemerintah Kabupaten Bekasi menurunkan tim dari Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) dan Dinas Pertanian untuk mengatasi ratusan hektar lahan pertanian yang terancam kekeringan di wilayah Kecamatan Sukatani.
Sementara itu dikutip dari bekasikab.go.id. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Abdillah Majid mengklaim area persawahan yang terdampak kekeringan seluas 95 hektar (ha). Sawah yang mengalami kekeringan itu tersebar di tiga kecamatan.
“Ada di tiga kecamatan, yaitu Bojongmangu 45 ha, Tambelang 20 ha, dan Sukatani 30 ha,” kata Abdillah belum lama ini.
Untuk menghindari kerugian bagi para petani, Abdillah menyampaikan bahwa pihaknya memberikan bantuan sarana produksi berupa benih, pupuk, dan obat pengendalian hama. Selain itu, juga dilakukan pompanisasi serta pembersihan saluran irigasi tersier.
Untuk jangka panjang, kami akan mengusulkan pembangunan sumur pantek melalui anggaran Direktorat Perlindungan Tanaman (Ditlin). Di Bojongmangu, ada bantuan irigasi perpipaan (IRPOM) dari Kementerian. Kami berharap tahun depan bisa terealisasi karena kami sudah berkomunikasi dan mengajukan surat permohonan,” tandasnya. (Alfikri)